Kata yang bijak itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, yaitu berupa kalimat pendek yang mengandung arti sangat dalam. Yang membuat kita berfikir dua kali jika akan bicara sesuatu. Karena siapa yang tahu omongan kita akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri atau orang lain yang dapat menimbulkan masalah kecil atau bahkan masalah yang besar. Di lain sisi adapula tokoh yang mengatakan “Jika berkata adalah perak, maka diam adalah emas”. Maka diam memang sangat jauh lebih baik daripada kita banyak bicara namun itu hanyalah omongan-omongan kosong. Tapi apakah dengan diam kita bisa berkespresi? Tentu saja tidak. Kita tidak akan bisa bebas berekspresi jika hanya diam saja. Karena segala sesuatu itu tidak bisa dilakukan dan berjalan jika kita hanya pasrah dan berdiam diri. Dan diam pun tidak bisa membuat kita bebas berpendapat untuk mengeluarkan uneg-uneg serta hal-hal yang perlu diberi kritikan, masukan, atau saran. Jadi, bisa dikatakan diam tidaklah selalu lebih baik dari kita bisa berekspresi secara bebas dengan kata-kata.
Berekspresi merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bakat atau kelebihan kita yang nantinya menghasilkan karya-karya indah. Apa sih berekspresi itu? Kata dasar berekspresi adalah ekspresi. Ekspresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengungkapan atau proses menyatakan sesuatu yang bisa terlihat dan terwujud dari ekspresi wajah, ekspresi diri, ekspresi hati atau perasaan dan ekspresi lainnya. Salah satu contohnya, setiap orang pasti akan menangis jika ia merasa sedih. Itu merupakan wujud ekspresi hati yang sedang sedih dengan menangis karena menangis itu difikir bisa lebih menenangkan dirinya. Namun berekspresi bukan hanya dengan wajah, diri, maupun hati. Berekspresi pun bisa kita tumpahkan dan kita luapkan dengan menulis.
Kok bisa kita berekspresi hanya dengan menulis? Tentu saja bisa! Menulis adalah wujud berekspresi yang ditumpahkan diberbagai media tulis dan saat ini sudah begitu banyak media tulis yang bisa menjadi wadah kita untuk berekspresi. Dari hanya sebuah kertas, lantai, tembok, kertas gambar, chat, sampai blog. Media-media tersebut sampai sekarang masih banyak digunakan untuk wadah bereksrpesi. Kertas untuk menciptakan lirik-lirik indah, tembok menjadi ajang anak muda berkreasi seperti halnya grafiti, kertas gambar untuk membuat karya seni dua dimensi atau lainnya, dan blog untuk menulis sesuatu yang bisa kita publikasikan kepada khalayak dunia maya sehingga mereka tahu apa yang ingin kita sampaikan. Namun fungsi blog bukan hanya itu saja.
Blog. Media itu sudah sangat eksis dikalangan para blogger dunia khususnya Indonesia. Media satu ini menjadi media yang sangat digandrungi oleh kaum hawa jika ia ingin curhat. Yang hal tersebut dikenal dengan sebutan curhat online. Adapula yang menggunakan blog sebagai media promosi, bahkan sampai ajang untuk berkreasi. Terbukti dengan banyak lahirnya blogger yang sukses dengan hanya menulis di blog mereka. Itu menunjukkan bahwa menulis bisa membawa kita kepada perasaan lepas. Lepas mengungkapkan segala ekspresi yang kita rasakan. Jadi buat apa kita diam dan menjadi takut untuk berekspresi? Itu tidak akan membuat kita bisa jadi seorang yang kreatif, karena mencoba untuk berkreasi dengan mengekspresikan apa yang ingin kita luapkan saja tidak mampu. Jadi cobalah mulai menulis apa yang ingin kamu ekspresikan dengan apapun media yang akan kamu gunakan. Rasakan perasaan lega yang kemudiannya bisa buat kamu lebih tenang.
Selamat berkreasi dan tetap berekspresi :)
-Ekspresi Blogger Indonesia-
0 comment:
Formulir komentar berada di bawah posting, bisa menggunakan akun Google+, Facebook, dan Email saja, serta jumlah komentar tidak dibatasi