Sekolah Dambaanku ...
Pendidikan di negara kita sudah menjadi
persoalan dari tahun ke tahun. Berbagai pembangunan dilakukan agar
melalui pendidikan dapat melahirkan generasi yang bisa mengharumkan nama
bangsa. Sampai siswa yang menjadi aset pendidikan menjadi kelinci
percobaan pemerintah.
Sebut saja permasalahan ujian
nasional. Ujian penentu kelulusan ini selalu menjadi perbincangan.
Ketidak jelasan kebijakan pemerintah membuat hampir tiap tahunnya selalu
ada perubahan. Dari yang hampir semua mata pelajaran diujikan (1965),
adanya standar nilai kelulusan (2005), sampai tiap siswa mendapat paket
soal khusus yang berbeda dengan siswa lainnya (2013). Bahkan ujian ini
menjadi tidak ada bedanya dengan ujian sekolah dengan adanya sitem ujian
ulangan (2010). Dari situ kita bisa melihat, para pemimin negara hanya
dengan seenak hati mereka menentukan kebijakan tanpa melihat kondisi
dunia pendidikan yang semakin bobrok. Pantas jika terjadi kecurangan
dimana-mana bahkan sampai tiap sekolah pun mencari berbagai cara agar
siswa mereka lulus semua.
Bukan hanya persoalan ujian
kelulusan. Sikap guru yang seharusnya menjadi pahlawan pendidikan justru
menjadi musuh di dalamnya. Menghancurkan dan menodai dunia pendidikan
dengan sikap yang tidak bermoral. Ini membuktikan sekalipun guru sudah melalui sertifikasi, tetapi sikap mereka tidak diseimbangi dengan tuntutan profesionalitas.
Padahal, seharusnya guru menjadi contoh tauladan yang baik sebagai orang
tua di sekolah. Menyayangi tiap siswa dan mendidik mereka tanpa pilih
kasih. Mengajarkan mereka menjadi pribadi yang siap beradu di pentas
prestasi. Membawa nama sekolah, bangsa, dan negara ke kancah dunia. Jadi
ini bukan hanya sekedar materi. Tetapi juga menyangkut mental dan batin
mereka. Sehingga para siswa siap mengahadapi era modernisasi dalam
dunia pendidikan.
Satu lagi masalah yang masih menjadi PR pemerintah. Fasilitas sekolah seperti bangunan sekolah yang rapuh, toilet yang kotor, lingkungan
yang tidak layak, kurangnya ruang belajar dan yang lainnya menjadi
faktor terhambatnya proses belajar. Sampai saat ini kondisi seperti itu
dibeberapa daerah masih kurang mencuri perhatian pemerintah. Kemana hati
mereka? Kemana anggaran yang sudah dialokasikan untuk pendidikan?
Kenapa sampai saat ini persoalan ini belum tuntas? Padahal, semua
peserta didik memiliki hak yang sama dalam bersekolah. Bukan hanya
sekolah elit di perkotaan yang perlu pembaruan, tetapi renovasi dan
pembangunan di daerah yang membutuhkan. Biar bukan hanya orang-orang
kota yang bisa menempuh pendidikan di sekolah, tetapi mereka yang
kehidupannya kurang juga bisa menikmati fasilitas negara dengan menempuh
pendidikan di sekolah yang layak.
Dari sekian permasalahan yang ada,
harusnya pemerintah bisa menyadari bahwa banyak kekurangan di dunia
pendidikan. Lakukan perbaikan dan pembangunan sekolah bagi mereka yang
membutuhkan dengan fasilitas dan segala perlengkapan yang layak. Berikan
kualitas pendidik yang baik bukan hanya dari status tetapi sikap dan
konsistensi mereka mengabdi pada dunia pendidikan dan tempat mereka
mengajar. Serta rubah pemerintah yang labil dengan penetapan kebijakan
yang tetap. Semua pasti berharap.
Dengan begitu, para siswa merasa nyaman dan senang bersekolah tanpa adanya rasa kekhawatiran yang selama ini mengganggu mereka. Sekolah dambaanku, pemerintah idolaku.
0 comment:
Formulir komentar berada di bawah posting, bisa menggunakan akun Google+, Facebook, dan Email saja, serta jumlah komentar tidak dibatasi